Kontroversi 80 Juta Rupiah VS Money Politic


Perbedaan Harga (gambar diperagakan oleh peran pengganti)



     Tahun 2019 baru saja terlewatkan beberapa hari tetapi panggung dunia hiburan Indonesia dikejutkan oleh  masalah terungkapnya kasus prostitusi  online yang menjerat salah satu artis cantik berinisial "VA". Kasus ini berawal dari anggota Polda Jatim yang mulai mengendus kasus prostitusi online yang melibatkan para artis.

     Anggota Polda Jatim melakukan penggrebekan di dalam kamar sebuah hotel di Surabaya. Dan dari penggerebekan tersebut, Polisi menangkap dua artis di dalam kamar saat berhubungan badan bersama pria bukan pasangan suami istri. Seketika itu juga kasus tersebut langsung viral baik dari media televisi, koran bahkan media online.

     Dengan tarif sekitar 25-80 juta, para artis tersebut, pihak mucikari menghubungi artis tersebut karena ada pria yang tertarik dengan mereka. Mucikari dan pelanggan lelaki hidung belang tersebut menyepakati untuk lokasinya di sebuah hotel di Surabaya.

     Kasus mulai mencuat dan VA harus memenuhi panggilan dari kepolisian untuk melakukan pemeriksaan tindak lanjut. Walaupun sudah berjalan beberapa hari, sampai dengan hari ini kasus tersebut masih menduduki sebagai trending topik.

     Tahun 2019 yang notabene adalah tahun politik pemilu legislatif di Indonesia, banyak masyarakat yang mulai mengkait-kaitkan. Bahkan ada yang membuat meme sindiran "VA dicoblos sekali dibayar 80 juta, masyarakat Indonesia mencoblos calon legislator hanya dibayar 100.000 untuk masa waktu 5 tahun".

     Money politic di Indonesia memang sudah tidak terdengar asing ditelinga masyarakat. Hal ini disebabkan karena  terlalu seringnya para calon pemimpin yang melakukan money politic atau serangan fajar demi mendapat suara masyarakat. Dengan nominal yang berbeda-beda, para legislator melakukan tren tersebut tanpa merasa bersalah.

     Asumsi masyarakat yang selalu berkata "siapapun yang diatas, nasib kami ya tetap begini saja" menjadi senjata bagi para calon pembeli suara. Mungkin saja masih banyak masyarakat yang belum memahami dan menganalisis.

     Misalnya saja seorang calon legislator memberikan uang senilai Rp 100.000,- kepada para pemilih, itu membuat rugi pemilih. Pasalnya jika kita buat logika Rp 100.000,- untuk 5 tahun, maka perhari berapa?

     Mari kita buat perhitungannya, setahun ada 365 hari berarti jika dikali 5 tahun maka ada 1.825 hari. Nah jika uang Rp 100.000 tersebut dibagi 1.825 itu artinya masyarakat hanya menikmati uang Rp 54,- . Uang segitu dapat apa?

     Mari kita bijak dalam memilih calon pemimpin, jika suara anda bisa dibeli itu artinya anda membuka peluang untuk para calon pemimpin tersebut melakukan tindakan korupsi.



Kenali Calonnya!!
Lihat Visi-misinya!!
Pelajari Rejam Jejaknya!!
Cari Tahu Prestasinya!!
Salam Pemilu aman dan damai!!



#AgusSyafrizalSPd
#SINERGISdanSOLUTIF

Komentar